CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Selasa, 07 April 2009

PROGRAM DIET FANNA (Part 1)

Apakah kalian tahu apa itu diet? Ya, benar. Diet itu adalah salah satu cara untuk menguruskan badan. 

Hmmm…… ngomong-ngomong soal diet, aku punya teman yang pernah diet. Namanya Fanna Hellenne Telluy. Panggil saja dia Fanna. Dia itu teman sekolahku, tetanggaku, sekaligus keluarga dari Telluy. Dia sangat baik namun dia mudah tersinggung. Dia sangat lembut dan pemalu. Tapi ada satu hal yang membuatnya minder. Tubuhnya yang kegemukan ! Ia lebih sering bermain di sekitar halaman rumahnya karena…… ya, ia malu. Aku pun senantiasa bermain bersamanya. Aku akan selalu membelanya jika ia diejek. Aku tidak terima jika Fanna diejek.

“MONSTER BULE………… Wah, teman-teman, ada monster bule nyasar, nih. Biarin aja!” aku teringat perkataan Zofo. Dia memang terkenal…… terkenal nakalnya. 

“BOLA SALAH ALAMAT, BOLA SALAH ALAMAT.” Aku juga teringat perkataan Dyiv. Walaupun ia perempuan, tapi ia juga tidak kalah nakalnya dengan Zofo. Dan saat itu juga aku melihat Fanna menangis sekencang-kencangnya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, karena aku sedang membantu Bunda Louz memasak di rumah. Jika masakan itu ditinggal begitu saja maka apa jadinya ? Padahal saat itu Bunda sedang permisi ke toilet. 

Ben, sepupu Fanna sangat kasihan. Namun dia sedang kehabisan ide. Aku pun bingung ingin melakukan apa. Hari itu otak kreatifku sedang error. Aku buntu ide. Dan karena terlalu keras berpikir badanku menjadi demam. Ya, aku sakit. Dan aku tidak bisa berpikir jernih kembali. Aku hanya bisa berbaring di tempat tidur, makan, minum, dan istirahat. Sangat bosan.

Ketika aku menoleh ke jendela kamar, aku melihat ada Reco yang masih berumur 5 tahun, anak tetanggaku sedang bermain balon dengan tawanya yang renyah dan lucu. Aku juga sempat tertawa. Tiba-tiba terlintas sebuah ide di pikiranku. Setelah ide itu muncul di pikiranku, secara mendadak juga aku…… sembuh! It’s a Magic. Mungkin karena terlalu senang mendapat ide. Hi... hi... hi...

Aku segera mengambil sepedaku dan secepat kilat menuju rumah Ben yang (lumayan) dekat. Ben menerima ideku dengan senang hati. Aku sangat sangat sangat dan sangat senang.

********


“73 kilogram (kg)” kataku. Ben lekas mencatatnya. Setelah itu aku mengambil sebuah balon yang masih belum ditiup dari tas violetku (lagi). Aku meniupnya sampai balon itu mengembang semampu balon itu. Huh, selesai juga. Aku memberikan balon itu pada Fanna.

Fanna tampak bingung. “Untuk apa balon ini?” katanya lembut dengan perasaan heran dan penasaran. “Sekarang ikuti aku ya!” kataku penuh rahasia. He he he…… jahil juga, kan, aku ini. 

Aku melemparkan balon itu ke atas dengan dua tangan. Lalu ketika balon itu jatuh aku melemparnya lagi ke atas sambil menghitung, “Satu… Dua… Tiga…” dan seterusnya. Aku menyuruh Fanna mengikutiku. Ia sanggup. 

“Setiap hari lakukan itu minimal 1000 kali dan catatlah. Aku akan datang setiap hari untuk mengeceknya. Setiap berat badanmu turun 1 kg akan diberi uang 10 Hw.” Kataku menjelaskan panjang kali lebar. Eh... maksudnya panjang lebar. Kalau panjang kali lebar kan rumus Luas persegi panjang. Kan, sekarang sedang tidak belajar matematika.

Fanna hanya melongo. Aku pun pulang setelah dia benar-benar mengerti dan mau mencobanya. 
Besok sorenya, aku datang lagi ke rumah Fanna. Kulihat ia sedang melakukan tugasnya itu. 
“Sembilan ratus sembilan puluh empat…” dan seterusnya. Seluruh tubuhnya bercucuran keringat. Aku melihat kesungguhannya itu. Ia tidak tergiur dengan uang tawaran. Ia memang ingin diet. Sungguh hebat temanku yang satu ini.

0 komentar: