“Ahhh… fiuh, kurang 6 lagi. Aku harus bisa” katanya lagi. Aku bersembunyi karena aku ingin membuat surprise untuknya.
Fanna melempar balon lagi dan………………… selesai !!! Eits, tapi tunggu dulu. Apakah Fanna berhenti ? Jawabannya sama sekali tidak. Fanna terlihat belum puas. Hingga yang ke 1030 ia berhenti. Aku tahu mengapa dia berhenti? Karena ia sudah terlalu lelah. Mukanya memerah. Tubuhnya terasa panas. Keringatnya kira-kira sudah 10 kg (hehehe. Tetapi hanya bercanda). Namun semangatnya tidak turun.
Aku mempunyai sebuah ide. Diam-diam aku menyelinap ke rumah Fanna lewat pintu belakang. Terlihat Tante Rezta, mama Fanna sedang memasak.
“Eh, Shera, apa kabar? Ada perlu apa di sini?” Tanya beliau dengan senyuman yang indah.
“Tante, boleh tidak kalau saya membuatkan minuman untuk Fanna? Ia terlihat sangat lelah.”
“Oh, boleh sekali. Ini, bagaimana jika kamu buatkan limune (baca : limun) segar. Itu minuman kesukaannya. Bahan dan alatnya ada di situ.”
“Baiklah, tante. Saya akan buatkan limune segar, dingin, dan nikmat buatan Shera. Terima kasih Tante Rezta, sudah memperbolehkan Shera membuat minuman untuk Fanna.”
“Sama-sama Shera. Tante malahan senang ada yang mau membantu Tante.” Sekali lagi Tante Rezta yang bertubuh langsing itu tersenyum.
Aku mengambil bahan-bahan dan alatnya. Lalu sibuk membuat limune yang dijamin lezatnya luar biasa.
Tuing…… cret…… blukutuk blukutuk…… tlingtlingtling…… plung plung…… slurpppp……
“Ah, enak.”
Setelah memastikan enak atau tidak, aku membawa limunenya ke halaman. Kemudian kusodorkan kepada Fanna.
“Oh, apa yang harus kuucapkan kepadamu, Shera? Aku sungguh berterima kasih. Kamu memang sahabatku yang sangat baik.”
Gluk, gluk, gluk, ahh…
“Oh, ya sudah berapa kali?” tanyaku tanpa basa-basi.
“Sudah 1050 kali. Sekarang aku sudah merasa sedikit lebih ringan dengan cara seperti itu. Thank’s, ya!” balasnya.
Setelah berpamitan, aku mengayuh sepedaku menuju rumah. Perutku sudah dangdutan, eh keroncongan aliasnya lapar karena hari sudah menunjukkan tanda-tanda akan gelap. Makan malam, aku dddaaatttaaaaaaaaannnnnnnggggggg……………!!!!!!!!!
Setelah 21 hari 1 minggu (baca : 1 bulan), akhirnya berat badan Fanna turun 2 kg. sekarang berat badannya menjadi 71 kg dan ia sudah mendapatkan 2 Hw dari mamanya. Ternyata ia tidak menghamburkan uang itu. Ia malah menabungnya. Aku memberikan 2 ibu jari lagi untuk Fanna.
Setiap hari tugasku dan Ben (mulai sekarang dan seterusnya) adalah:@ datang ke rumah Fanna
@ bersembunyi
@ memberi salam pada Tante Rezta
@ mengecek berapa kali Fanna memukul balon dan
@ kami pulang. (Sangat rutin, teratur, dan terlaksana dengan baik, kan!)
Dan yang lebih hebatnya lagi, ia menambah porsi latihannya (bukan porsi makanannya, malahan sekarang porsi makannya dikurangi, lho) menjadi 2000 kali!!! Sekarang berat badannya sudah menjadi 55 kg! Jika setiap minggu berat badannya turun 1 kg, berapa hari Fanna melakukan dietnya yang manjur?
0 komentar:
Posting Komentar