Setelah itu aku menelepon supirku agar menjemputku. Aku pulang. My House, I’m coming!!!!
-----------------------------------------------------------------------------------------
Besok ada acara makan-makan karena ulang tahun Kak Arae tiga hari lalu dan ulang tahun Kak Aeires adalah besok!!! Saatnya membuktikan bahwa aku memang pantas jadi partnernya Kak Aeires...
Keesokan harinya,
“Happy Birthday, my sister!!!” Ucapku semangat sambil memberikan sebuah bucket yang berat yang telah dihias-hias. Kak Aeires mentapaku heran. Pasti yang ada dipikirannya adalah kenapa aku memberi hadiah yang aneh...
Kak Aeires membuka bucketku itu. Dia terkejut melihat ratusan nyamuk nasib (baca: mati). Dia terharu, namun tidak mentikkan air mata.
“Untuk apa nyamuk-nyamuk ini?” tanya Kak Aeires.
“Mungkin Kak Aeires belum punya partner, jadi...” aku mencoba tidak melanjutkan kata-kataku. Aku berusaha agar Kak Aeires mengerti maksudku.
“Ehmmm, aku tahu! Nyamuk-nyamuk ini...” Kak Aeires tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya dengan tatapan yang membuat penasaran. Aku rasa Kak Aeires tahu maksudku.
“Aku akan daftarkan kamu ke rekor muri.” Katanya. Tebakan Kak Aeires salah besar... Aku tersenyum kecut lalu berjalan ke kamarku yang berantakan.
Aku mandi tidak bersemangat. Ketika selesai memakai seragam, Kak Aeires masuk ke kamarku. Aku hanya menatap sekilas. Kak Aeires tidak mengerti maksudku...
"Aere, tadi pagi dompetmu ditemukan guru! Ini!" kata Kak Aeires seraya menyerahkan dompetkku. Aku senang akhirnya bisa kutemukan.
“Dik, tadi aku bercanda kok!” hiburnya. Lalu melanjutkan perkataannya, “Aku tahu tujuanmu...”
“Welcome in Aeres’s Factory, my assistant!”
Serentak aku terkejut, namun selanjutnya aku berlompat-lompat kegirangan.
"Pantas saja akhir-akhir ini nyamuknya kurus-kurus... Kamu tangkapin sih!!!" kata Kak Aeires tertawa. Aku menyeringai sambil tetap lompat-lompat.
“Kok namanya Aeres’s Factory???” tanyaku. Kak Aeires menjawab, “Gabungan antara Aere dan Aeires. Jadinya Aeres.” Aku mengangguk-angguk dan memasang mimik wajah yang berkata nama yang bagus.
“Aku bisa membuktikannya, Kak!” dan kami berpelukan bahagia. Senangnya jadi adik dari kakak yang sangat baik...
-By : K-rina Danas3 Hanindita-
-By : Karina Danastri Hanindita-
-----------------------------------------------------------------------------------------
Besok ada acara makan-makan karena ulang tahun Kak Arae tiga hari lalu dan ulang tahun Kak Aeires adalah besok!!! Saatnya membuktikan bahwa aku memang pantas jadi partnernya Kak Aeires...
Keesokan harinya,
“Happy Birthday, my sister!!!” Ucapku semangat sambil memberikan sebuah bucket yang berat yang telah dihias-hias. Kak Aeires mentapaku heran. Pasti yang ada dipikirannya adalah kenapa aku memberi hadiah yang aneh...
Kak Aeires membuka bucketku itu. Dia terkejut melihat ratusan nyamuk nasib (baca: mati). Dia terharu, namun tidak mentikkan air mata.
“Untuk apa nyamuk-nyamuk ini?” tanya Kak Aeires.
“Mungkin Kak Aeires belum punya partner, jadi...” aku mencoba tidak melanjutkan kata-kataku. Aku berusaha agar Kak Aeires mengerti maksudku.
“Ehmmm, aku tahu! Nyamuk-nyamuk ini...” Kak Aeires tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya dengan tatapan yang membuat penasaran. Aku rasa Kak Aeires tahu maksudku.
“Aku akan daftarkan kamu ke rekor muri.” Katanya. Tebakan Kak Aeires salah besar... Aku tersenyum kecut lalu berjalan ke kamarku yang berantakan.
Aku mandi tidak bersemangat. Ketika selesai memakai seragam, Kak Aeires masuk ke kamarku. Aku hanya menatap sekilas. Kak Aeires tidak mengerti maksudku...
"Aere, tadi pagi dompetmu ditemukan guru! Ini!" kata Kak Aeires seraya menyerahkan dompetkku. Aku senang akhirnya bisa kutemukan.
“Dik, tadi aku bercanda kok!” hiburnya. Lalu melanjutkan perkataannya, “Aku tahu tujuanmu...”
“Welcome in Aeres’s Factory, my assistant!”
Serentak aku terkejut, namun selanjutnya aku berlompat-lompat kegirangan.
"Pantas saja akhir-akhir ini nyamuknya kurus-kurus... Kamu tangkapin sih!!!" kata Kak Aeires tertawa. Aku menyeringai sambil tetap lompat-lompat.
“Kok namanya Aeres’s Factory???” tanyaku. Kak Aeires menjawab, “Gabungan antara Aere dan Aeires. Jadinya Aeres.” Aku mengangguk-angguk dan memasang mimik wajah yang berkata nama yang bagus.
“Aku bisa membuktikannya, Kak!” dan kami berpelukan bahagia. Senangnya jadi adik dari kakak yang sangat baik...
-By : K-rina Danas3 Hanindita-
-By : Karina Danastri Hanindita-
0 komentar:
Posting Komentar