CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Jumat, 20 Maret 2009

AKU MEMBUKTIKANNYA, KAK (Part 1)

Kakak perempuanku bernama Aeires Cennetatwo Crova. Kakakku adalah seorang gadis tomboi yang hebat. Dia baik, ramah, suka memberi, dan lincah. Dia suka menulis novel, bermusik, dan membaca. Nilai-nilai pelajarannya pun segemerlang bintang. Di antara otak sebelah kanan dan sebelah kirinya terjadi keseimbangan. Cita-citanya ingin menjadi novelist. Sebenarnya kakakku pandai dalam bernyanyi. Terbukti dia masuk dalam kelompok paduan suara. Karena kabar kakakku yang pandai menyanyi itu, aku terkena semprot manisnya. Aku juga dimasukkan dalam kelompok koor gereja. Namun kakakku bandel jika disuruh les menyanyi. Dia benci mempelajari yang seperti itu.

Aku tahu, setiap hari kira-kira ada 10 teman yang menelepon atau berSMS menanyakan tugas apa saja untuk besok. Dan kakakku tidak pernah bosan menjelaskan dengan kesabarannya. Namun kadang aku juga mendengar beberapa keluhan terhadap seorang teman yang tidak pernah mengucapkan terima kasih setelah kakakku membalas SMS. Dia ingin sekali menjitak kepala si pengirim SMS itu. Namun, aku berusaha menyabarkannya. Karena usahaku, tak ada jitakan satu pun yang mendarat di kepala si pengirim SMS itu.
Tapi ada kalanya kelemahan pada kakakku. Dia tak sabaran seperti yang barusan aku ceritakan. Lalu dia juga tertutup. Emosinya susah ditebak karena di setiap ekspresinya ditandai dengan raut muka yang sama. Aku sampai bosan dibuatnya. Dia tak pedulikan semua komentarku tentang raut mukanya yang hanya satu macam itu. Ada satu lagi. Yaitu pada tingkat malas pada saat mandi. Entah mengapa setiap hari ada saja alasannya menghindar saat-saat yang lain menyuruhnya mandi. Aku pun tidak jarang menasehatinya. Walau beribu-ribu kata aku keluarkan dengan sekuat tenaga, tetapi sifatnya tidak kunjung hilang. Ada-ada saja kakakku ini.
Kakakku mempunyai kegiatan rutin yang unik. Di rumah kami, rombongan nyamuk menyerbu setiap ruangan yang ada. Nah, kakakku sangat suka dalam hal men-ceplas-ceples nyamuk. Di mana saja dan kapan saja ada nyamuk pastilah kakakku langsung beraksi. Modalnya hanya mata yang tajam dan kedua tangan yang secepat kilat. Aku sampai hafal betul bagaimana cara memata-matainya, mengatur strategi, menangkap dengan secepat kilat, sampai memasukkan nyamuk mati itu ke air. Karena begitu hafal, aku meminta ambil bagian dalam tugas ini. Namun apa yang terjadi... di luar dugaanku... Kakakku tidak setuju jika aku ikut ambil bagian. Dia bilang aku harus lebih fokus dengan pelajaran daripada menangkap nyamuk. Dia janji, dia akan memperbolehkanku ambil bagian saat aku berulang tahun. Sekarang bulan Desember, sedangkan ulang tahunku Agustus. Wuah... Masih lama sekali. Aku kecewa berat dengan kakakku.

Oh, ya, mengenai aku...

Namaku Aere Creopardthree Crova. Aku adalah seorang anak yang gemuk namun tinggi. Sebenarnya kulitku putih. Namun karena aku terlalu sering main ke luar rumah tanpa memakai jaket, kulitku menjadi sedikit legam dan hampir menyamai kulit kakakku yang tidak terlalu legam. Aku pandai dalam berakting, selera humorku setinggi menara Eifel, dan aku suka bermain. Aku sampai dijuluki ‘Professor Mainan’ oleh kakakku karena aku pandai dalam hal mengutak-atik mainan yang rusak. Di rumahku ada ribuan mainan yang sepertiganya sudah rusak. Aku tidak pandai dalam merawat mainan-mainanku. Aku juga termasuk orang yang malas membereskan mainan.

Aku beri tahu, ya. Aku dan kakakku sangat kompak. Kami sama-sama suka bulutangkis. Kami suka bermain yoyo. Kami suka kartun Ben10. Jika disuruh memilih menu makanan pada saat berada di restauran bersama keluarga kami, pasti kami kompak.

Kami sama-sama jahil, dan dalam kejahilan itu kami melakukan bersama-sama. Hehehe... Kami juga kompak memilih sesuatu. Selera kami berdua sama. Suara kami dalam telepon juga sama sehingga kami bisa mengerjai siapa saja. Dan siapa saja itu pasti tertipu dengan suara kami. Termasuk papa dan mama kami. Kami bagaikan anak kembar.

Satu bulan lagi adalah ulang tahun kakak laki-laki pertamaku, Kak Arae Cinemaone Crova dan kakak perempuanku, Kak Aeires. Kak Arae berulang tahun 5 hari lebih cepat dari Kak Aeires. Kedua kakakku tidak pernah minta yang macam-macam untuk kado saat berulang tahun. Tidak seperti aku yang hobinya minta mainan saat berulang tahun. Mereka berdua malah rutin mendapatkan kejutan dari teman-temannya. Kalau aku, bukannya memberi hadiah, yang ada malah mengerjai keduanya. Untuk ulang tahun yang tinggal satu bulan lagi ini, aku berniat memberi kado untuk yang pertama kalinya. Namun aku bingung, kado apa yang akan aku berikan.
Aha, aku tahu. Untuk Kak Arae, aku akan membelikan sebuah headphone yang bermerek dan berkualitas tinggi idamannya. Walau haraganya agak mahal, tak apa-apalah. Aku bakal membalas budinya, karena Kak Arae sering sekali membelikanku makanan atau yang lainnya.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

BgUZ BnGT...

^^

This is my site...

http://www.mcitsmichael.co.cc/